Kuliner Surabaya : Sate Ayam Lisidu

Sate Ayam Lisidu Surabaya

Sate ayam Lisidu yang merupakan sate khas kota Surabaya ini sudah sangat populer dan merupakan sate legendaris di Surabaya. Buat penggemar kuliner yang ingin mencicipi cita rasa sate legendaris Surabaya ini sanggup mengunjunginya di Jalan Kutai No 53-C, Darmo, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur.



Sate Lisidu yang sangat populer ini dikenal dengan ciri khas tersaji higienis dan tidak ada arang yang melekat pada daging yang dibakar dalam bentuk sate. Sate sanggup higienis dari serpihan arang berkaitan dengan teknik pengipasan yang dilakukan dari bawah ke atas, sehingga serpihan bubuk dari pembakaran arang tidak melekat pada daging sate.

Bentuk sate menyerupai dengan sate khas Ponorogo, yaitu berbentuk pipih. Bentuk menyerupai ini dimaksudkan biar bumbu sate lebih gampang meresap. Berbeda dengan sate pada umumnya, sate dengan bentuk pipih dimasak dengan bumbu terlebih dahulu sebelum dibakar. Potongan daging yang cukup besar juga menjadi salah satu ciri khas yang gampang dikenali pada sate ini. Untuk harga tergolong standar, tidak terlalu mahal, dan sesuai dengan apa yang kita dapatkan dari menikmati sate ini.

Bumbu kacang juga merupakan hal yang selalu dirindukan oleh penggemar sate Lisidu. Bumbu kacang sate Lisidu terbuat dari kacang Tuban yang disangrai dan mempunyai cita rasa khas yang manis. Bumbu sate terasa agak bergairah teksturnya tetapi justru membuatnya menjadi sangat lezat.

Pengunjung sate Lisidu sanggup menentukan bab mana dari daging ayam yang ingin dinikmatinya, Anda sanggup menentukan bab kulit,  jerohan, daging paha atau daging dada.

Dan untuk menciptakan sate sanggup tetap nikmat dan hangat meskipun dinikmati sambil ngobrol, di setiap meja disediakan anglo untuk memanggang sate. Menikmati sate ini rame-rame bersama keluarga atau teman ialah hal yang menyenangkan yang sanggup Anda lakukan di kota Surabaya. Silakan berkunjung dan nikmati pengalaman makan sate Lisidu. Letaknya di tengah kota dan sangat gampang dijangkau.

Menurut sejarahnya, Sate Lisidu didirikan pada tahun 1997. Ide berdirinya warung sate ini berasal dari Alm Bapak Istianto yang memulainya dari garasi kantor. Nama Lisidu tercipta secara unik alasannya ialah berasal dari nomor plat kendaraan beroda empat Kijang Rover tahun 1997 miliknya dengan nomor L 1551 DU. Kelezatan yang melegenda menciptakan sate Lisidu beberapa kali terpilih menjadi hidangan di jamuan makan Istana Kepresidenan setiap HUT Proklamasi Kemerdekaan  (lisidu.id).

Selain sate, Lisidu juga menyediakan hidangan andalan lain yaitu Garang Asem yang dikukus dengan balutan daun pisang, kuah santan, kepingan cabai, dan cita rasa asam dihasilkan dari blimbing sayur. Garang Asem Lisidu juga dikenal sebagai hidangan yang legendaris.